Tatapan Pria itu membawa Rasyi ke masa lalu. Masa dimana Rasyi merasa hancur untuk pertama kalinya.
Telah berlalu enam bulan semenjak pernikahan Rasyi dan Damar. Tak ada yang berubah dari Damar. Dia masih sibuk bekerja dan bekerja. Dalam perihal materi damar benar-benar mencukupi; Rasyi tak pernah merasa kekurangan sedikit pun. Namun,
Hari itu dimana Rasyi dan Damar baru pulang dari pasar untuk membeli sayuran. Gelagat aneh tak nampak sedikitpun dari Damar.
Ponsel Damar berbunyi. Damar menerima telpon lalu bergegas pergi menaiki motor mati nya tanpa pamit. Rasyi hanya melihat terdiam kebingungan.
Semejak kejadian itu, Damar tak pulang 4 Hari. Rasyi semakin khawatir dengan suaminya. Rasyi mulai mencari kemana perginya Damar selama 4 Hari.
Tujuh hari berlalu semenjak kepergian Damar. Rasti mendapatkan kabar jika Damar berada di desa sebelah. Dengan rasa bahagia Rasyi pergi untuk menemui Damar. Berbekal alamat dari kerabat Rasyi berharap Damar baik baik saja.
Depan Rumah yang tidak begitu besar, Rasyi berdiri dan melihat motor Damar yang pasrkir depan rumah. Rasyi yakin itu adalah motor suaminya.
Tanpa pikir panjang, Rasyi masuk dan mengetuk Rumah yang bergaya minimalis dengan pohon mangga depannya.
Satu, dua menit tak ada orang menjawab salam Rasyi. Rasyi memberanikan diri masuk ke rumah itu. Perlahan Rasyi masuk dan menelusuri ruangan rumah itu. Poto seorang wanita berparas cantik menghiasai ruang tamu .
Kaki Rasyi membawa dirinya berjalan kedepan pintu yang sedikit terbuka.
Seketika badan rasyi terasa panas dan lemas, matanya perih dan berair melihat pemandangan menjijikan.
Terlihat jelas Rasyi melihat sesosok pria yang selama ini dia kenal sedang bercumbu mesra dengan wanita lain tanpa sehelai benang pun.
"Damar!!!!" Rasyi berteriak memecahkan keheningan.
"Rasyi, kenapa kamu ada disini?" muka damar terlihat pucat pasi terlihat kaget melihat Rasyi.
"Damar, kalian menjijikan!!" Rasyi lari tak kuat dengan apa yang dia lihat. Pria yang selama ini dia cintai, Pria yang mampu membuat Rasyi melepas semua cita citanya Telah Mengkhianatinya.
Rasyi pulang kerumah, segera berkemas untuk pulang ke rumah orang tuanya.
3 jam berlalu Damar datang dengan membawa Wanita yang merebut Damar dari hidup Rasyi.
Seolah mereka tak berbuat dosa. Rasyi malah di usir dari rumahnya sendiri.
"Pergi kamu!"
"Paaaaaakkkk!" tamparan tapak tangan membekas di pipi kanan Rasyi.
"Saya sudah tidak butuh kamu, kamu wanita yang tidak becus apa apa!!" Damar dengan ringannya melayangkan pukulan kepada Rasyi dan menuduh Rasyi istri yang tidak becus mengurus suami.
"Yaa saya pergi dan saya ingin bercerai. Perceraian adalah solusi terbaik.
Skandal perselingkuhan kalian takakan pernah termaafkan", Rasyi menangis dan berlalu pergi.meninggalkan rumah dan Damar. Waktu tidak bisa diulang, Rasyi punya keluarga dan yang sudah berlalu biar saja berlalu. Rasyi hanya ingin melupakan damar dan hidup bahagia. Tangisan itu semakin pecah diiringi suaranya petir yang menggelar.
Sampai di Rumah orang tua Rasyi, Rasyi menceritakan semuanya.
"Jangan hakimi aku. Aku juga mau hidup normal dan bahagia seperti orang pada umumnya. Tapi sayangnya kisahku berbeda. Certita hidupku tidak sama dengan orang lain. Dan tidak harus juga menjadi sama" Dengan berlinang air mata Rasyi harus menjelaskan semua kepada orang tuanya.
"Inilah langkah hidupku. Rasyi tau ini jalan yang lebih baik, membuat langkah sendiri. Pada akhirnya biarlah yang Maha Kuasa yang menimbang benar dan salahnya. Rasyi mau bercerai" Rasyi tertidur dipangkuan Ibunya dengan belaian lembut jemari sang ibu membuat Rasyi sedikit lebih tanang.
Pilihan ada di tangan Rasyi sebagai manusia, hanya mampukah Rasyi berpikir dan mengambil pilihan yang bijak. Bijak menurut kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Semua untuk tujuan yang mulia, memeproleh kebahagiaan dalam menjalani titipan kehidupan dari Tuhan. Kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga orang lain di sekitar kita.
Kehidupan Rasyi menjadi seorang Janda tidak semudah yang di fikirkan begitu banyak cobaan yang harus Rasyi hadapi. Tapi inilah hidup bertahan atau kalah.
#TUGAS3
#KelasPenaKreatif
Telah berlalu enam bulan semenjak pernikahan Rasyi dan Damar. Tak ada yang berubah dari Damar. Dia masih sibuk bekerja dan bekerja. Dalam perihal materi damar benar-benar mencukupi; Rasyi tak pernah merasa kekurangan sedikit pun. Namun,
Hari itu dimana Rasyi dan Damar baru pulang dari pasar untuk membeli sayuran. Gelagat aneh tak nampak sedikitpun dari Damar.
Ponsel Damar berbunyi. Damar menerima telpon lalu bergegas pergi menaiki motor mati nya tanpa pamit. Rasyi hanya melihat terdiam kebingungan.
Semejak kejadian itu, Damar tak pulang 4 Hari. Rasyi semakin khawatir dengan suaminya. Rasyi mulai mencari kemana perginya Damar selama 4 Hari.
Tujuh hari berlalu semenjak kepergian Damar. Rasti mendapatkan kabar jika Damar berada di desa sebelah. Dengan rasa bahagia Rasyi pergi untuk menemui Damar. Berbekal alamat dari kerabat Rasyi berharap Damar baik baik saja.
Depan Rumah yang tidak begitu besar, Rasyi berdiri dan melihat motor Damar yang pasrkir depan rumah. Rasyi yakin itu adalah motor suaminya.
Tanpa pikir panjang, Rasyi masuk dan mengetuk Rumah yang bergaya minimalis dengan pohon mangga depannya.
Satu, dua menit tak ada orang menjawab salam Rasyi. Rasyi memberanikan diri masuk ke rumah itu. Perlahan Rasyi masuk dan menelusuri ruangan rumah itu. Poto seorang wanita berparas cantik menghiasai ruang tamu .
Kaki Rasyi membawa dirinya berjalan kedepan pintu yang sedikit terbuka.
Seketika badan rasyi terasa panas dan lemas, matanya perih dan berair melihat pemandangan menjijikan.
Terlihat jelas Rasyi melihat sesosok pria yang selama ini dia kenal sedang bercumbu mesra dengan wanita lain tanpa sehelai benang pun.
"Damar!!!!" Rasyi berteriak memecahkan keheningan.
"Rasyi, kenapa kamu ada disini?" muka damar terlihat pucat pasi terlihat kaget melihat Rasyi.
"Damar, kalian menjijikan!!" Rasyi lari tak kuat dengan apa yang dia lihat. Pria yang selama ini dia cintai, Pria yang mampu membuat Rasyi melepas semua cita citanya Telah Mengkhianatinya.
Rasyi pulang kerumah, segera berkemas untuk pulang ke rumah orang tuanya.
3 jam berlalu Damar datang dengan membawa Wanita yang merebut Damar dari hidup Rasyi.
Seolah mereka tak berbuat dosa. Rasyi malah di usir dari rumahnya sendiri.
"Pergi kamu!"
"Paaaaaakkkk!" tamparan tapak tangan membekas di pipi kanan Rasyi.
"Saya sudah tidak butuh kamu, kamu wanita yang tidak becus apa apa!!" Damar dengan ringannya melayangkan pukulan kepada Rasyi dan menuduh Rasyi istri yang tidak becus mengurus suami.
"Yaa saya pergi dan saya ingin bercerai. Perceraian adalah solusi terbaik.
Skandal perselingkuhan kalian takakan pernah termaafkan", Rasyi menangis dan berlalu pergi.meninggalkan rumah dan Damar. Waktu tidak bisa diulang, Rasyi punya keluarga dan yang sudah berlalu biar saja berlalu. Rasyi hanya ingin melupakan damar dan hidup bahagia. Tangisan itu semakin pecah diiringi suaranya petir yang menggelar.
Sampai di Rumah orang tua Rasyi, Rasyi menceritakan semuanya.
"Jangan hakimi aku. Aku juga mau hidup normal dan bahagia seperti orang pada umumnya. Tapi sayangnya kisahku berbeda. Certita hidupku tidak sama dengan orang lain. Dan tidak harus juga menjadi sama" Dengan berlinang air mata Rasyi harus menjelaskan semua kepada orang tuanya.
"Inilah langkah hidupku. Rasyi tau ini jalan yang lebih baik, membuat langkah sendiri. Pada akhirnya biarlah yang Maha Kuasa yang menimbang benar dan salahnya. Rasyi mau bercerai" Rasyi tertidur dipangkuan Ibunya dengan belaian lembut jemari sang ibu membuat Rasyi sedikit lebih tanang.
Pilihan ada di tangan Rasyi sebagai manusia, hanya mampukah Rasyi berpikir dan mengambil pilihan yang bijak. Bijak menurut kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Semua untuk tujuan yang mulia, memeproleh kebahagiaan dalam menjalani titipan kehidupan dari Tuhan. Kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga orang lain di sekitar kita.
Kehidupan Rasyi menjadi seorang Janda tidak semudah yang di fikirkan begitu banyak cobaan yang harus Rasyi hadapi. Tapi inilah hidup bertahan atau kalah.
#TUGAS3
#KelasPenaKreatif
Komentar
Posting Komentar