Rumah dengan cinta

Rumah sederhana di tepi sungai itu selalu sepi. Padahal ada sepasang suami istri yang tinggal disana, namun tak pernah terdengar suara mereka.
Nama mereka Busar dan Lukmi. Pernikahan mereka menginjak 30 Tahun, Tapi mereka belum di karuniai anak.

Dulu mereka pernah punya anak angkat. Namun, dia pergi setelah tau Busar dan Lukmi bukan orang tua dia. Busar selalu berusaha menguatkan hati Lukmi.
"Sudah bu jangan bersedih lagi. Ada Bapak disini yang akan menemani Ibu," Busar tersenyum.

Busar sering membelikan Lukmi buku bacaan, mainan, bunga, agar istrinya tidak merasa kesepian saat Busar tidak di rumah. Namun, ternyata  meski Lukmi merasa senang tetap saja terpancar kesedihan dari matanya.

Suatu ketika, Busar mengajak Lukmi untuk berjala jalan.
"Mau kemana kita pak?" Tanya Lukmi penasaran.
"Kita jalan jalan saja bu, sudah lama kita tidak keluar bersama" jelas Busar.

Selama di perjalan mereka sangat menikmati. Karna sudah lama mereka tidak keluar bersama. Meski Busar sering merayu Lukmi untuk keluar, Lukmi sering menolak.

Sampai di tempat tujuan, Busar membangunkan Lukmi yang tertidur di angkot.
"Bu, kita sudah sampai. Turun yuk bu" ajak Busar.
Lukmi bangun lalu mereka bergegas turun dari angkot.
"Kita dimana pak? Rumah siapa ini?" tanya Lukmi penasaran.
" ini panti asuhan bu. Masuk yuk" ajak Busar.
Lukmi merasa sedikit bingung dan bertanya tanya, untuk apa Busar membawanya ke panti asuhan.

Berdiri seorang wanita paruh baya yang menyambut kehadiran mereka.
"Selamat datang Bapak, Ibu. Bagaimana di perjalan? Lancar? Mari masuk" ajak wanita itu.
Busar dan Lukmi lalu masuk keruangan dan duduk di sofa warna abu.

Lukmi melihat anak anak sedang bermain di taman. beberapa anak masuk dan berebut salaman kepada Besar dan Lukmi.
"Bu, boleh saya ikut bermain bersama mereka?" tanya Lukmi pada wanita panti.
"Silahkan mereka pasti sangat senang" jawab wanita itu.

Lukmi merasa senang karna dapat bermain, bercerita kepada anak anak. Terpancar kebahagiaan dari diri Lukmi. Diam diam Busar memperhatiak Lukmi,Sudah lama Busar tidak melihat istrinya sebahagia itu.

Hati sudah sore ketika Lukmi asik bercerita bersa anak anak.Busar dan Lukmi berpamitan pulang. Anak anak berebut bersalam seperti saat Lukmi dan Busar datang.

"Ah, andai saja kalian bisa aku ajak pulang." gumam Lukmi.
Busar tersenyum melihat istrinya bercerita tentang apa yang dia kerjakan bersama anak anak.

Esoknya, sore hari Busar dan Lukmi duduk sambil minum teh.
"Ibu kangen anak anak panti pak" kata Lukmi
"Bu, bagaimana kalau Ibu setiap beberapa hari ke panti untuk bertemu anak anak?" tanya Busar.
"benarkah pak? Boleh?" tanya Lukmi tak percaya.
"Boleh bu, ibu bisa mengajarkan mereka merajut, membawakan makan, membuat mainan, bercerita." Jelas Busar.

Sejak itu mereka memutuskan untuk pergi seminggu 2 kali ke rumah panti asuhan. Sekarang Lukmi tak lagi merasa kesepian dan sedih. Hari harinya di si bukan dengan membuat buah tangan untuk anak anak panti.

Ternyata kuncinya adalah ketika kita memberikan kebagian kepada orang lain, maka kita akan ikut merasa bahagia.



#Day6
#30DWC
#30DWCjilid17
#Squad4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Market Day